Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2018

KRISTALIZER: Pengertian Kristalisasi Beserta Contohnya

Kristalisasi merupakan teknik pemisahan kimia antara bahan padat-cair, di mana terjadi perpindahan massa (mass transfer) dari suat zat terlarut(solute) dari cairan larutan ke fase kristal padat. Pemisahan secara kristalisasi dilakukan untuk memisahkan zat padat dari larutannya dengan jalan menguapkan pelarutnya. Zat padat tersebut dalam keadaan lewat jenuh akan bentuk kristal. Kristal kristal dapat terbentuk bila uap dari partikel yang sedang mengalami sublimasi menjadi dingin. Selama proses kristalisasi, hanya partikel murni yang akan mengkristal. Pemisahan dengan teknik kristalisasi ini, didasari atas pelepasan pelarut dari zat terlarutnya dalam sebuah campuran homogeen atau larutan, sehingga terbentuk kristal dari zat terlarutnya. Proses ini adalah salah satu teknik pemisahan padat-cair yang sangat penting dalam industri, karena dapat menghasilkan kemurnian produk hingga 100%. Kristalisasi empat macam, yaitu : ·         Kristalisasi penguapan Kristalisasi penguapan dilaku

Fermentasi Molase Menjadi Bioetanol

I.                   Bioetanol. Bioetanol adalah salah satu sumber bahan bakar terbarukan yang mudah diperoleh. Bioetanol merupakan senyawa alkohol yang diperoleh lewat proses fermentasi biomassa dengan bantuan mikroorganisme. Bahan baku pembuatan bioetanol dapat berupa ubi kayu, jagung, ubi jalar, tebu jagung, jerami, bonggol jagung, kayu, dll. Bahan baku pembuatan bioetanol terdiri dari bahan - bahan yang mengandung karbohidrat, glukosa dan selulosa. Semuanya merupakan tanaman penghasil karbohidrat yang sangat mudah ditemukan di Indonesia karena iklim dan keadaan tanah Indonesia yang mendukung pertumbuhan tanaman tersebut. Pembuatan bioetanol didasarkan pada penyulingan etanol yang diperoleh dari hasil fermentasi bahan-bahan organik. Ethanol merupakan senyawa Hidrokarbon dengan gugus Hydroxyl (-OH) dengan 2 atom karbon (C) dengan rumus kimia C2H5OH. Etanol merupakan zat cair, tidak berwarna, berbau spesifik, mudah terbakar dan menguap, dapat bercampur dengan air dengan segala perba

Sejarah Industri Dari Masa Pra Sejarah Hingga Kini

1) Sejarah Industri pada Pra Sejarah Perkembangan industri pada masa pra sejarah dapat dibagi menjadi kategori : a. Industri pengolahan alat-alat dari batu dari massa Neolitikum. b. Industri garabah atau tembikar berasal dari masa Neolitikum hingga zaman logam awal. c. Industri pengolahan logam berupa tambaga dan perunggu pada zaman logam awal. Selama tahun 1700-an M dan awal 1800-an, terjadi perubahan-perubahan besar dalam kehidupan dan pekerjaan manusia dibanyak belahan dunia. Perubahan-perubahan ini adalah hasil dari industrialisasi. Istilah revolusi industri menunjukan perubahan-perubahan yang berlangsung selama periode 1700-1800an. Revolusi industri bermula di Inggris selama 1700-an. Ia mulai kebagian lain Eropa dan Amerika utara pada awal 1800-an. Menjelang pertengahan tahun 1800-an, industrialisasi telah menyebar kemana-mana di seantero Eropa barat dan timur laut Amerika serikat. 2) Sejarah Industri abad ke-18 Revolusi Industri terjadi pada pertengahan abad ke

Contoh Proposal Penelitian Ilmiah : Pengaruh Limbah Plastik Terhadap Lingkungan dan Pengolahannya

A. Latar Belakang Hampir setiap orang pasti tidak akan terlepas dari yang namanya bahan plastik dalam aktivitasnya sehari-hari. Memang plastik telah menjadi komponen penting dalam kehidupan modern saat ini dan peranannya telah menggantikan kayu dan logam mengingat kelebihan yang dimilikinya antara lain ringan dan kuat, tahan terhadap korosi, transparan dan mudah diwarnai, serta sifat insulasinya yang cukup baik. Sifat-sifat bahan plastik inilah yang membuatnya sulit tergantikan dengan bahan lainnya untuk berbagai aplikasi khususnya dalam kehidupan sehari-hari mulai dari kemasan makanan, alat-alat rumah tangga, mainan anak, elektronik sampai dengan komponen otomotif. Peningkatan penggunaan bahan plastik ini mengakibatkan peningkatan produksi sampah plastik dari tahun ke tahun. Sebagai gambaran konsumsi plastik di Indonesia mencapai 10 kg perkapita pertahun, sehingga dapat diprediksikan sebesar itulah sampah plastik yang dihasilkan. Seperti telah kita ketahui bersama bahwa plastik

Pembuatan Asam Sulfat Dengan Bilik Timbal

• Penjelasan Proses Asam sulfat merupakan asam kuat. Asam ini mempunyai derajat keasaman kurang dari tujuh (pH < 7). Asam kuat dalam kehidupan sehari-hari disebut air aki. Dalam industri, asam sulfat dapt dibuat dengan dua cara yakni proses kontak dan proses bilik timbal. Berikut adalah proses bilik timbal. • Reaksi Kimia - 2 SO2 + O2 + NO + NO2 + H2O →2 HNOSO4 (asam nitrosil) - 2 HNOSO4 + H2O→2 H2SO4 + NO + NO2 • Katalis Gas NO dan NO2. • Tahap-tahap Proses Pembuatan dan Reaksi Gas SO2, NO, NO2, dan uap air dialirkan ke dalam ruang yang bagian dalamnya dilapisi Pb (timbal). Gas SO2 hasil pemanggangan dialirkan ke dalam menara glover bersama asam nitrat. Dalam hal ini asam nitrat diurai menjadi NO dan NO2. Campuran gas tersebut dialirkan ke dalam bilik timbal bersama-sama udara dan uap air hingga terjadi reaksi. Reaksi: 2 SO2 + O2 + NO + NO2 + H2O →2 HNOSO4 (asam nitrosil) Asam nitrosil (HNOSO4) bereaksi dengan H2O membentuk asam sulfat (H2SO4). Reaksi: 2

Praktikum Pembuatan Sabun Transparan

DASAR TEORI A.    Pengertian Sabun Sabun adalah garam alkali dari asam-asam lemak telah dikenal secara umum oleh masyarakat karena merupakan keperluan penting di dalam rumah tangga sebagai alat pembersih dan pencuci. Kandungan zat-zat yang terdapat pada sabun juga bervariasi sesuai dengan sifat dan jenis sabun.Zat-zat tersebut dapat menimbulkan efek, baik yang menguntungkan maupun yang merugikan. Sabun dihasilkan oleh proses saponifikasi, yaitu hidrolisis lemak menjadi asam lemak dan glisrol dalam kondisi basa. Pembuat kondisi basa yang biasanya digunakan adalah NaOH (natrium/sodium hidroksida) dan KOH (kalium/potasium hidroksida).Asam lemak yang berikatan dengan natrium atau kalium inilah yang kemudian dinamakan sabun. B.     Proses Pembuatan Sabun Sabun Transparan adalah sabun yang dibuat dengan teknik khusus dengan menghilangkan kandungan alkali di dalamnya.Sabun transparan ini lebih unggul daripada sabun mandi biasa, selain dari tampilannya yang transparan (transparen

Uji Mikrobiologi Gula dan Tepung : Dasar Teori

Produk karbohidrat seperti gula dan tepung  merupakan bahan makanan kering yang sering terkontaminasi oleh mikroba, karena kondisi pengepakan maupun penyimpanan pada umumnya kurang higienis. Gula dan tepung sering mengandung bakteri termofilik (bakteri yang tumbuh pada suhu 40-60oC atau lebih). Selain itu kapang dan khamir juga dapat menyebabkan kerusakan pada produk berkadar gula tinggi. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme adalah temperatur. Setiap organisme memiliki suhu optimum pertumbuhan, waktu regenerasi akan meningkat pada setiap kenaikan atau penurunan suhu dari suhu optimum. Kontrol suhu merupakan salah satu metode pengawetan makanan yang paling utama dalam penghambatan mikroba. Produk makanan yang banyak mengandung gula maupun tepung sering terdapat mikroba yang tumbuh, seperti pada sirup terdiri dari jenis : (1) Spora penyebab kebusukan asam (spora flat sour), misalnya Bacillus coagulans tumbuh pada produk makanan asam PH kurang dari

Isolasi Mikrobia : Dasar Teori dan Cara Kerja

Dasar Teori Isolasi merupakan suatu proses memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lain yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Dalam kegiatan mikrobiologi pembuatan isolat dilakukan dengan cara mengambil sampel mikrobiologi dari lingkungan yang ingin diteliti. Dari sampel tersebut kemudian dibiakkan dengan menggunakan media universal atau media selektif, tergantung tujuan yang ingin dicapai. Jika menggunakan media universal akan diperoleh biakan mikroba campuran. Untuk proses identifikasi maupun isolasi jenis tertentu saja, dilakukan proses pembuatan isolat tunggal dari isolat campuran tersebut. Isolat tunggal atau biakan murni merupakan biakan yang asalnya dari pembelahan satu sel tunggal. Dalam isolasi, ada beberapa metode yang digunakan untuk memperoleh biakan murni dari isolat, yaitu dengan metode cawan gores (streak plate), cawan tuang (pour plate), sebar (spread plate), dan mikromanipulator. Dua di antaranya yang sering digunakan adalah teknik cawan gores dan